Tuesday, July 27, 2004

Destiny

Aku rindu akan kebebasan yang tak mengikatku pada papan skor kebahagiaan. Siapakah kita ini yang berani menilai kepantasan seseorang untuk bersanding di sebelah kita? Kita ini hanyalah flesh and blood..yang diciptakan atas suatu tujuan dan menjalani kehidupan ini seperti di sebuah stasiun kereta ekspres. Tidak ada yang tahu waktu kedatangan dan keberangkatan. Jadi kenapa kita harus membuang waktu dengan meluputkan hal-hal tertentu yang bisa membahagiakan kita? Jangan terlalu banyak melihat ke atas, melainkan lihatlah ke bawah. Mereka yang di atas belum tentu bahagia, karena sewaktu-waktu langit bisa runtuh menimpa mereka..no, it's just a joke=)

1 comment:

Nabil Basalamah said...

ini persis yang kita omongin waktu sebelum aku berangkat ke jogja... sebenarnya dari mana kita tahu kalo seseorang itu emang jodoh kita atau setidaknya pantas untuk disandingkan dengan kita??!!!... coba kamu baca puisinya susana tamaro ini ra...

Dan kelak. di saat begitu banyak jalan
terbentang di hadapanmu
dan kau tak tahu jalan mana yang harus
kauambil, janganlah memilih dengan
asal saja, tetapi duduklah dan
tunggulah sesaat. Tariklah napas
dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan,
seperti saat kau bernapas di hari pertamamu di dunia ini.
Jangan biarkan apa pun mengalihkan
perhatiamu, tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi.
Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkan hatimu.
Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah,
dan pergilah ke masa hati membawamu...
........
Susanna Tamaro -Pergilah Ke Mana Hati Membawamu